Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari raya Islam terpenting yang dirayakan oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia guna memperingati kesediaan Nabi Ibrahim a.s. untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail a.s., sebagai tindakan ketaatan terhadap perintah Allah swt. Sebagai waktu untuk memperingati ajaran Islam, kesempatan baik ini adalah waktu yang memiliki makna spiritual dan perayaan budaya bagi muslim di seluruh dunia.
Perayaan Idul Adha, meskipun berakar pada makna keagamaan yang sama, sangat bervariasi di berbagai wilayah, mencerminkan kekayaan keragaman budaya dalam komunitas Muslim. Berikut beberapa tradisi Idul Fitri di seluruh dunia:
Saudi Arabia
Di negara kelahiran Islam, Arab Saudi, semangat Idul Adha dilakukan secara besar-besaran. Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di kota suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji; sebuah pengalaman yang luar biasa bagi mereka yang hadir. Musim haji diakhiri dengan hari raya Idul Adha yang juga menjadi puncak rangkaian ibadah haji. Para peziarah akan melakukan salat berjamaah di Masjidil Haram dan perayaan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada mereka yang kurang mampu.
Tak jarang perayaan Idul Adha di Saudi Arabia diisi dengan penyembelihan seekor unta. Unta dianggap sebagai hewan ternak yang bernilai jual tinggi dan layak dimanfaatkan dalam perayaan yang sakral ini. Meski begitu, berkurban dengan domba, atau kambing, sapi, atau bahkan juga tak jarang.
Timur Tengah
Dari Suriah hingga Mesir, manisan tradisional disiapkan, dan makanan merupakan bagian integral dari semua perayaan Idul Adha. Ada banyak komunitas yang memiliki jajanan dan hidangan tradisional yang disiapkan khusus untuk hari raya tersebut.
Maamoul, juga dikenal sebagai kue Ajwa adalah kue khas lebaran yang populer di negeri Syam seperti Suriah, Lebanon, dan Yordania. Kue ini dibuat dengan mengisi adonan lembut dengan kurma atau kacang dan ditaburi gula bubuk atau kelapa parut, memberikan rasa manis yang unik.
Di Mesir, kahk — kue mentega kering yang diisi dengan selai kurma dan ditaburi bubuk gula di atasnya.
India
Meski menjadi kaum minoritas di negara mayoritas beragama Hindu, umat muslim di India masih bisa merayakan Idul Adha atau biasa disebut Bakr Eid dengan bebas. Saat tiba Hari Raya Idul Adha, para umat muslim di India berkumpul di masjid atau lapangan luas untuk melaksanakan salat Id.
Yang membedakan, karena di sana sapi dianggap sebagai hewan suci, alhasil demi menghormati kepercayaan umat Hindu tersebut, penduduk muslim dilarang menyembelih sapi. Mereka diminta untuk menyembelih kambing saja.
Negara Minoritas Muslim
Umat Islam di negara mayoritas non-Muslim kerap menghadapi tantangan hukum dan sosial saat merayakan Idul Adha. Hal ini dapat mencakup pembatasan hewan kurban, terbatasnya hari libur nasional, dan kurangnya pemahaman dari masyarakat luas. Namun, banyak komunitas yang menemukan cara untuk beradaptasi dan merayakannya dalam menghadapi keterbatasan ini, sehingga esensi Idul Adha tetap terjaga.
Mempertahankan tradisi dan identitas sangat penting bagi umat Islam di wilayah minoritas. Mereka sering mengadakan acara komunitas dengan masjid-masjid yang menjadi tempat pertemuan multikultural pada pagi hari Idul Adha. Pertemuan-pertemuan ini tidak hanya memperkuat keimanan mereka tetapi juga membantu menumbuhkan rasa persatuan dan wadah bagi komunitas memperkenalkan tradisi Idul Adha dari negara asal mereka.
Idul Adha adalah kesempatan yang dirayakan oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia dalam ketaatan pada iman kita. Meskipun esensi hari raya ini tetap konsisten, adat istiadat dan tradisi yang melingkupinya berbeda-beda di setiap daerah. Dimanapun anda berada, kami harap anda menikmati perayaan penuh berkah ini bersama keluarga dan teman-teman, dan jangan lupa untuk selalu mendoakan mereka yang kurang beruntung.
Selamat Idul Adha dari kami semua di sini di QLC School.
Oleh: Salsabila Bawazir